RSS

Pages

KOLOID



SISTEM KOLOID

A.    Pengertian Koloid
§  Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
§  Perbedaan larutan, koloid dan suspensi
Sifat-sifat
Larutan
Koloid
Suspensi
1.    Homogenitas
Homogen
Secara makroskopis homogen,
Secara mikroskopis heterogen (menggunakan mikroskop ultra)
Heterogen
2.    Ukuran partikel
Kurang dari 1 nm
Antara 1 nm-100 nm
Lebih dari 100 nm
3.    Fasa/Lapisan
Satu fasa
Dua fasa
Dua fasa
4.    Penyaringan
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
Dapat disaring
5.    Kestabilan
Stabil
Stabil
Tidak strabil
6.    Contoh
Gula + Air
Susu + Air
Terigu + Air

B.    Jenis-jenis Koloid
Fasa Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama Koloid
Contoh
Padat
(SOL)
1.       Padat
Sol Padat
Gelas berwarna, intan hitam
2.       Cair
Sol
Sol emas, tinta, cat
3.       Gas
Aerosol Padat
Asap, debu
Cair
(Emulsi)
1.       Padat
Emulsi Padat (Gel)
Jelly, mutiara (makanan)
2.       Cir
Emulsi
Susu, santan, minyak ikan
3.       Gas
Aerosol
Kabut
Gas
(Buih/Busa)
1.       Padat
Buih Padat
Karet busa, batu apung
2.       Cair
Buih
Buih sabun, krim kocok
3.       Gas
-
-

C.    Sifat-sifat Koloid
1.       Efek Tyndall
Adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid
Contoh:
a.       Sorot lampu mobil pada malam berkabut
b.       Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berdebu
c.       Berkas sinar matahari melalui celah pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut
d.       Langit berwarna biru
2.       Gerak Brown
Adalah gerak acak (zigzag) akibat tumbukan antar partikel-partikel koloid.
Gerak brown menstabilkan koloid dengan mengimbangi gaya grafitasi sehingga tidak mengalami sedimentasi (pengendapan).
3.       Daya Adsorpsi
Adsorpsi = Penyerapan partikel-partikel pada permukaan koloid.
Absorpsi = Penyerapan pada seluruh bagian koloid.
Partikel yang diserap berupa molekul netral atau ion-ion. Contoh:
§  Sol Fe(OH)3 menyerap ion-ion H+ --> Koloid bermuatan positif
§  Sol As2S3 menyerap ion-ion S2- --> Koloid bermuatan negatif
Contoh Adsorpsi:
a.       Penjernihan air tawas, Al2(SO4)3
b.       Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant
c.       Penggunaan arang aktif. Contohnya pada norit, topeng gas, lemari es (menghilangkan bau), filter rokok (menghilangkan tar dan nikotin).
d.       Penghilangan kotoran pada proses pembuatan sirop
e.       Mencuci dengan sabun
f.        Pewarnaan serat wol, kapas, dan sutera
4.       Elektroforesis
Adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ke masing-masing elektroda.
Elektroforesis dapat menentukan muatan koloid
§  Koloid bermuatan (+)  -->  ke elektroda (-)
§  Koloid bermuatan (-)   --> ke elektroda (+)
5.       Koagulasi
Adalah penggumapalan partikel koloid.
Terjadi akibat ketidakstabilan sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan.
Faktor penyebab: pemanasan, pendinginan, pembusukan, penambahan elektrolit, elektroforesis, atau pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Contoh:
a.       Perebusan telur
b.       Pembuatan yoghurt (asam laktat menggumpal)
c.       Pembuatan tahu
d.       Pembuatan lateks (getah karet + asam asetat/formiat)
e.       Penjernihan air sungai (sol tanah liat bermuatan negatif dengan tawas/PAC bermuatan positif)
f.        Pembentukan delta pada muara sungai (sol tanah liat di sungai dengan elektrolit dari laut)
g.       Pengolahan asap atau debu
Pengendapan debu/asap dengan alat cotrel. Prinsip elektroforesis + koagulasi. Debu melewati cerobong sehingga bermuatan. Partikel debu bermuatan tertarik ke elektroda dan mengendap.
6.       Koloid Pelindung
Adalah koloid yang ditambahkan pada koloid lainnya agar diperoleh koloid yang stabil.
Contoh: koloid gelatin pada pembuatan es krim untuk mencegah pembentukan kristal es yang kasar.
7.       Dialisis
Adalah penyaringan partikel koloid yang teradsorpsi dengan membran semipermibel.
Contoh: proses cuci darah (menghilangkan urea dari darah pada penderita gagal ginjal).
8.       Koloid Liofil dan Liofob
§  Koloid liofil = zat terdispersi dapat mengikat medium pendispersi akibat gaya elektrostatik. (Jika medium pendispersinya air disebut hidrofil)
Contoh: Agar-agar + Air (agar-agar mengembang), koloid kanji, cat, lem, gelatin, protein (putih telur), tinta warna.
§  Koloid liofob = zat terdispersi tidak dapat mengikat medium pendispersi. (Jika medium pendispersinya air disebut hidrofob).
Contoh: sol emas, sol belerang, sol As2S3

D.   Pembuatan koloid
1.       Dispersi
Mengubah partikel kasar/besar menjadi koloid
                        Besar --> Kecil
Padatan/suspendi --> Koloid
a.       Cara Mekanik --> Penggerusan
Contoh: Sol belerang --> dari serbuk belerang + gula pasir digerus ditambah air
b.       Cara Peptisasi --> Pemecahan
Dengan cara penambahan elektrolit yang mengandung ion sejenis zat pemecah.
Contoh: 1). Endapan Al(OH)3 dipeptisasi dengan AlCl3
                 2). NiS dengan H2S
                 3). Agar-agar dengan air
                 4). Serat selulosa asetat dengan aseton
c.       Cara Busur Bredig --> Untuk membuat sol-sol logam
Logam dijadikan elektroda, dicelupkan ke medium pendispersi. Elektroda dihubungkan ke arus listrik. Uap logam akan terdispersi membentuk koloid.
d.       Cara Homogenisasi --> Mirip mekanik --> Untuk membuat emulsi
Partikel lemak dihaluskan, ditambah air dan emulgator, dimasukkan ke alat homogenizer.
2.       Kondensasi
Partikel kecil bergabung menjadi koloid
                                              Kecil --> Besar
Larutan sejati (molekul/ion) --> Koloid
a.       Reaksi Redoks --> disertai perubahan biloks
Contoh: Sol belerang dibuat dari H2S dengan SO2
                2H2S + SO2 --> 2H2O + 3S     (S mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus)
b.       Cara Hidrolisis --> Pembentukan koloid dengan menggunakan pereaksi air
Contoh: 1). Pembuatan sol Al(OH)3 dari AlCl3, Al(SO4)3, PAC, atau tawas dalam air
                 2). Pembuatan sol Fe(OH)3 dari FeCl3 daengan air panas
c.       Dekomposisi Rangkap
Contoh: 1). Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S perlahan ke As2O3(aq) dingin.
                 2). Sol AgCl dibuat dari larutan AgNO3 encer dan HCl encer.
d.       Penggantian Pelarut
Contoh: Belerang dilarutkan dalam etanol hingga jenuh, tambahkan air sedikit dmi sedikit dan diaduk. Pelarut etanol diganti air dan terbentuk koloid.

E.    Pemurnian koloid
1.       Dialisis : Pemurnian koloid dengan penyaringan menggunakan membran semipermiabel.
2.       Elektrodialisis : Dialisis dibawah pengaruh medan listrik. Hanya memisahkan partikel-partikel zat terlarut elektrolit.
3.       Penyaringan ultra : penyaring ultra dapat dibuat dari kertas saring yang telah diresapi selulosa seperti selofan.

F.    Pengolahan air
Pengolahan air dapat dilakukan melalui beberpa cara:
1.       Penggumapalan / Koagulasi
§  Ditambah tawas, Kal(SO4)2; PAC; dan Al2(SO4)3
§  Terbentuk koloid Al(OH)3 yang akan menyerap dan menggumpalkan tanah
2.       Proses penyaringan
3.       Proses Adsorpsi/Penyerapan
§  Koloid Al(OH)3 menyerapkotoran pada tahap awal
§  Digunakan pula karbon aktig untuk menyerap bau dan zat-zat kimia seperti besi dan sisa kaporit berlebih
4.       Proses Desinfeksi
§  Penambahan kaporit untuk membunuh kuman-kuman
§  Kaporit menimbulkan bau klorin yang diserap dengan karbon aktif

Kaji Latih
1.         Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah ... .

Sifat Koloid
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
a.
b.
c.
d.
e.
Koloid pelindung
Dialisis
Efek tyndall
Koagulasi
Adsorpsi
Penambahan tawas pada penjernihan air
Mesin pencuci darah
Penyaringan asap pabrik
Menghilangkan bau badan
Gelatin pada es krim

2.         Data tentang koloid yang tepat adalah ... .

Fasa Terdispersi
Medium Pendispersi
Jenis Koloid
a.
Padat
Cair
Emulsi
b.
Cair
Gas
Sol
c.
Gas
Car
Gel
d.
Gas
Padat
Busa Padat
e.
Padat
Padat
Aerosol

3.         Hal-hal berikut merupakan ciri-ciri sistem koloid, kecuali ... .

a.     Tidak dapat disaring
b.    Stabil (tidak memisah)
c.     Terdiri atas dua fase
d.    Homogen
e.     Menghamburkan

f.      cahaya
4.         Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersikan partikel zat padat ke dalam zat cair disebut ... .

a.     Gel
b.    Buih
c.     Emulsi
d.    Sol
e.     Aerosol

5.         Kabut adalah sistem koloid dari ... .

a.     Gas dalam zat cair
b.    Zat cair dalam gas
c.     Gas dalam gas
d.    Gas dalam zat padat
e.     Zat cair dalam zat cai

6.         Untuk membedakan sistem koloid dengan larutan sejati secara sederhana dapat diketahui dari salah satu sifat koloid, yaitu ... .

a.     Efek tyndall
b.    Gerak brown
c.     Elektroforsis
d.    Koagulasi
e.     Dialisis

7.         Ukuran diameter partikel koloid adalah ...
a.     Lebih besar dari 10-5 cm
b.    Lebih besar dari 10-7 cm
c.     Lebih besar dari 10-3 cm
d.    Lebih besar dari 10-7 cm dan lebih kecil dari 10-5 cm
e.     Lebih besar dari 10-5 cm dan lebih kecil dari 10-3 cm
8.         Dibandingkan terhadap sol liofil, maka sol liofob ... .

a.     Lebih stabil
b.    Lebih kental
c.     Memberi efek tyndall yang kurang jelas
d.    Lebih mudah dikoagulasi
e.     Bersifat reversibel
9.         Salah satu contoh koloid yang tergolong liofil adalah ... .

a.     Selai
b.    Gelatin
c.     Asap
d.    Embun
e.     Batu apung

10.     Pembuatan koloid berikut ini yang tidak tergolong cara kondensasi adalah ... .
a.       Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2
b.       Pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu garam emas
c.       Pembuatan sol amilum dengan memanaskan suspensi amilum
d.       Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi (III) klorida
e.       Pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2S3 dengan larutan H2S

KOLOID




SISTEM KOLOID

A.    Pengertian Koloid
§  Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
§  Perbedaan larutan, koloid dan suspensi
Sifat-sifat
Larutan
Koloid
Suspensi
1.    Homogenitas
Homogen
Secara makroskopis homogen,
Secara mikroskopis heterogen (menggunakan mikroskop ultra)
Heterogen
2.    Ukuran partikel
Kurang dari 1 nm
Antara 1 nm-100 nm
Lebih dari 100 nm
3.    Fasa/Lapisan
Satu fasa
Dua fasa
Dua fasa
4.    Penyaringan
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
Dapat disaring
5.    Kestabilan
Stabil
Stabil
Tidak strabil
6.    Contoh
Gula + Air
Susu + Air
Terigu + Air

B.    Jenis-jenis Koloid
Fasa Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama Koloid
Contoh
Padat
(SOL)
1.       Padat
Sol Padat
Gelas berwarna, intan hitam
2.       Cair
Sol
Sol emas, tinta, cat
3.       Gas
Aerosol Padat
Asap, debu
Cair
(Emulsi)
1.       Padat
Emulsi Padat (Gel)
Jelly, mutiara (makanan)
2.       Cir
Emulsi
Susu, santan, minyak ikan
3.       Gas
Aerosol
Kabut
Gas
(Buih/Busa)
1.       Padat
Buih Padat
Karet busa, batu apung
2.       Cair
Buih
Buih sabun, krim kocok
3.       Gas
-
-

C.    Sifat-sifat Koloid
1.       Efek Tyndall
Adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid
Contoh:
a.       Sorot lampu mobil pada malam berkabut
b.       Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berdebu
c.       Berkas sinar matahari melalui celah pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut
d.       Langit berwarna biru
2.       Gerak Brown
Adalah gerak acak (zigzag) akibat tumbukan antar partikel-partikel koloid.
Gerak brown menstabilkan koloid dengan mengimbangi gaya grafitasi sehingga tidak mengalami sedimentasi (pengendapan).
3.       Daya Adsorpsi
Adsorpsi = Penyerapan partikel-partikel pada permukaan koloid.
Absorpsi = Penyerapan pada seluruh bagian koloid.
Partikel yang diserap berupa molekul netral atau ion-ion. Contoh:
§  Sol Fe(OH)3 menyerap ion-ion H+ --> Koloid bermuatan positif
§  Sol As2S3 menyerap ion-ion S2- --> Koloid bermuatan negatif
Contoh Adsorpsi:
a.       Penjernihan air tawas, Al2(SO4)3
b.       Proses menghilangkan bau badan dengan deodorant
c.       Penggunaan arang aktif. Contohnya pada norit, topeng gas, lemari es (menghilangkan bau), filter rokok (menghilangkan tar dan nikotin).
d.       Penghilangan kotoran pada proses pembuatan sirop
e.       Mencuci dengan sabun
f.        Pewarnaan serat wol, kapas, dan sutera
4.       Elektroforesis
Adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ke masing-masing elektroda.
Elektroforesis dapat menentukan muatan koloid
§  Koloid bermuatan (+)  -->  ke elektroda (-)
§  Koloid bermuatan (-)   --> ke elektroda (+)
5.       Koagulasi
Adalah penggumapalan partikel koloid.
Terjadi akibat ketidakstabilan sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan.
Faktor penyebab: pemanasan, pendinginan, pembusukan, penambahan elektrolit, elektroforesis, atau pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Contoh:
a.       Perebusan telur
b.       Pembuatan yoghurt (asam laktat menggumpal)
c.       Pembuatan tahu
d.       Pembuatan lateks (getah karet + asam asetat/formiat)
e.       Penjernihan air sungai (sol tanah liat bermuatan negatif dengan tawas/PAC bermuatan positif)
f.        Pembentukan delta pada muara sungai (sol tanah liat di sungai dengan elektrolit dari laut)
g.       Pengolahan asap atau debu
Pengendapan debu/asap dengan alat cotrel. Prinsip elektroforesis + koagulasi. Debu melewati cerobong sehingga bermuatan. Partikel debu bermuatan tertarik ke elektroda dan mengendap.
6.       Koloid Pelindung
Adalah koloid yang ditambahkan pada koloid lainnya agar diperoleh koloid yang stabil.
Contoh: koloid gelatin pada pembuatan es krim untuk mencegah pembentukan kristal es yang kasar.
7.       Dialisis
Adalah penyaringan partikel koloid yang teradsorpsi dengan membran semipermibel.
Contoh: proses cuci darah (menghilangkan urea dari darah pada penderita gagal ginjal).
8.       Koloid Liofil dan Liofob
§  Koloid liofil = zat terdispersi dapat mengikat medium pendispersi akibat gaya elektrostatik. (Jika medium pendispersinya air disebut hidrofil)
Contoh: Agar-agar + Air (agar-agar mengembang), koloid kanji, cat, lem, gelatin, protein (putih telur), tinta warna.
§  Koloid liofob = zat terdispersi tidak dapat mengikat medium pendispersi. (Jika medium pendispersinya air disebut hidrofob).
Contoh: sol emas, sol belerang, sol As2S3

D.   Pembuatan koloid
1.       Dispersi
Mengubah partikel kasar/besar menjadi koloid
                        Besar --> Kecil
Padatan/suspendi --> Koloid
a.       Cara Mekanik --> Penggerusan
Contoh: Sol belerang --> dari serbuk belerang + gula pasir digerus ditambah air
b.       Cara Peptisasi --> Pemecahan
Dengan cara penambahan elektrolit yang mengandung ion sejenis zat pemecah.
Contoh: 1). Endapan Al(OH)3 dipeptisasi dengan AlCl3
                 2). NiS dengan H2S
                 3). Agar-agar dengan air
                 4). Serat selulosa asetat dengan aseton
c.       Cara Busur Bredig --> Untuk membuat sol-sol logam
Logam dijadikan elektroda, dicelupkan ke medium pendispersi. Elektroda dihubungkan ke arus listrik. Uap logam akan terdispersi membentuk koloid.
d.       Cara Homogenisasi --> Mirip mekanik --> Untuk membuat emulsi
Partikel lemak dihaluskan, ditambah air dan emulgator, dimasukkan ke alat homogenizer.
2.       Kondensasi
Partikel kecil bergabung menjadi koloid
                                              Kecil --> Besar
Larutan sejati (molekul/ion) --> Koloid
a.       Reaksi Redoks --> disertai perubahan biloks
Contoh: Sol belerang dibuat dari H2S dengan SO2
                2H2S + SO2 --> 2H2O + 3S     (S mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus)
b.       Cara Hidrolisis --> Pembentukan koloid dengan menggunakan pereaksi air
Contoh: 1). Pembuatan sol Al(OH)3 dari AlCl3, Al(SO4)3, PAC, atau tawas dalam air
                 2). Pembuatan sol Fe(OH)3 dari FeCl3 daengan air panas
c.       Dekomposisi Rangkap
Contoh: 1). Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S perlahan ke As2O3(aq) dingin.
                 2). Sol AgCl dibuat dari larutan AgNO3 encer dan HCl encer.
d.       Penggantian Pelarut
Contoh: Belerang dilarutkan dalam etanol hingga jenuh, tambahkan air sedikit dmi sedikit dan diaduk. Pelarut etanol diganti air dan terbentuk koloid.

E.    Pemurnian koloid
1.       Dialisis : Pemurnian koloid dengan penyaringan menggunakan membran semipermiabel.
2.       Elektrodialisis : Dialisis dibawah pengaruh medan listrik. Hanya memisahkan partikel-partikel zat terlarut elektrolit.
3.       Penyaringan ultra : penyaring ultra dapat dibuat dari kertas saring yang telah diresapi selulosa seperti selofan.

F.    Pengolahan air
Pengolahan air dapat dilakukan melalui beberpa cara:
1.       Penggumapalan / Koagulasi
§  Ditambah tawas, Kal(SO4)2; PAC; dan Al2(SO4)3
§  Terbentuk koloid Al(OH)3 yang akan menyerap dan menggumpalkan tanah
2.       Proses penyaringan
3.       Proses Adsorpsi/Penyerapan
§  Koloid Al(OH)3 menyerapkotoran pada tahap awal
§  Digunakan pula karbon aktig untuk menyerap bau dan zat-zat kimia seperti besi dan sisa kaporit berlebih
4.       Proses Desinfeksi
§  Penambahan kaporit untuk membunuh kuman-kuman
§  Kaporit menimbulkan bau klorin yang diserap dengan karbon aktif

Kaji Latih
1.         Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah ... .

Sifat Koloid
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
a.
b.
c.
d.
e.
Koloid pelindung
Dialisis
Efek tyndall
Koagulasi
Adsorpsi
Penambahan tawas pada penjernihan air
Mesin pencuci darah
Penyaringan asap pabrik
Menghilangkan bau badan
Gelatin pada es krim

2.         Data tentang koloid yang tepat adalah ... .

Fasa Terdispersi
Medium Pendispersi
Jenis Koloid
a.
Padat
Cair
Emulsi
b.
Cair
Gas
Sol
c.
Gas
Car
Gel
d.
Gas
Padat
Busa Padat
e.
Padat
Padat
Aerosol

3.         Hal-hal berikut merupakan ciri-ciri sistem koloid, kecuali ... .

a.     Tidak dapat disaring
b.    Stabil (tidak memisah)
c.     Terdiri atas dua fase
d.    Homogen
e.     Menghamburkan

f.      cahaya
4.         Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersikan partikel zat padat ke dalam zat cair disebut ... .

a.     Gel
b.    Buih
c.     Emulsi
d.    Sol
e.     Aerosol

5.         Kabut adalah sistem koloid dari ... .

a.     Gas dalam zat cair
b.    Zat cair dalam gas
c.     Gas dalam gas
d.    Gas dalam zat padat
e.     Zat cair dalam zat cai

6.         Untuk membedakan sistem koloid dengan larutan sejati secara sederhana dapat diketahui dari salah satu sifat koloid, yaitu ... .

a.     Efek tyndall
b.    Gerak brown
c.     Elektroforsis
d.    Koagulasi
e.     Dialisis

7.         Ukuran diameter partikel koloid adalah ...
a.     Lebih besar dari 10-5 cm
b.    Lebih besar dari 10-7 cm
c.     Lebih besar dari 10-3 cm
d.    Lebih besar dari 10-7 cm dan lebih kecil dari 10-5 cm
e.     Lebih besar dari 10-5 cm dan lebih kecil dari 10-3 cm
8.         Dibandingkan terhadap sol liofil, maka sol liofob ... .

a.     Lebih stabil
b.    Lebih kental
c.     Memberi efek tyndall yang kurang jelas
d.    Lebih mudah dikoagulasi
e.     Bersifat reversibel
9.         Salah satu contoh koloid yang tergolong liofil adalah ... .

a.     Selai
b.    Gelatin
c.     Asap
d.    Embun
e.     Batu apung

10.     Pembuatan koloid berikut ini yang tidak tergolong cara kondensasi adalah ... .
a.       Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2
b.       Pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu garam emas
c.       Pembuatan sol amilum dengan memanaskan suspensi amilum
d.       Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi (III) klorida
e.       Pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2S3 dengan larutan H2S